Penemu Archimedes screw, pi (konstanta matematika), prinsip hydrostatic
Archimedes 287 SM sampai 212 SM
Archimedes
terkenal dengan teorinya tentang hubungan antara permukaan dan volume dari
sebuah bola terhadap selinder. Dia juga dikenal dengan teori dan rumus dari
prinsip hydrostatic dan peralatan untuk menaikkan air – ‘Archimedes Screw’ atau
sekrup Archimedes, yang sampai sekarang masih banyak digunakan di negara-negara
berkembang. Walaupun pengungkit atau ungkitan telah ditemukan jauh sebelum
Archimedes lahir, Archimedes yang mengembangkan teori untuk menghitung beban
yang dibutuhkan untuk pengungkit tersebut.
Archimedes
juga digolongkan sebagai salah satu ahli matematika kuno dan merupakan yang
terbaik dan terbesar di jamannya. Perhitungan dari Archimedes yang akurat
tentang lengkungan bola di jadikan konstanta matematika untuk Pi atau π .
Archimedes lahir pada tahun 287 Sebelum Masehi di suatu kota pelabuhan Syracuse, Sicily (sekarang Italia). Dalam masa mudanya, Archimedes diperkirakan mendapatkan pendidikannya di Alexandria, Mesir.
Archimedes lahir pada tahun 287 Sebelum Masehi di suatu kota pelabuhan Syracuse, Sicily (sekarang Italia). Dalam masa mudanya, Archimedes diperkirakan mendapatkan pendidikannya di Alexandria, Mesir.
Archimedes screwAir dipindahkan keatas melalui sebuah ulir pada sebuah Archimedes Screw Kisah tentang Archimedes yang banyak diceritakan oleh orang adalah kisah saat Archimedes menemukan cara dan rumus untuk menghitung volume benda yang tidak mempunyai bentuk baku. Menurut kisah tersebut, sebuah mahkota untuk raja Hiero II telah dibuat dan raja memerintahkan Archimedes untuk memeriksa
apakah mahkota tersebut benar-benar terbuat dari emas murni ataukah mengandung tambahan perak.
Karena
Raja Hiero II tidak mempercayai pembuat mahkota tersebut. Saat Archimedes
berendam dalam bak mandinya, dia melihat bahwa air dalam bak mandinya tertumpah
keluar sebanding dengan besar tubuhnya. Archimedes menyadari bahwa efek ini
dapat digunakan untuk menghitung volume dan isi dari mahkota tersebut. Dengan
membagi berat mahkota dengan volume air yang dipindahkan, kerapatan dan berat
jenis dari mahkota bisa diperoleh. Berat Jenis mahkota akan lebih rendah
daripada berat jenis emas murni apabila pembuat mahkota tersebut berlaku curang
dan menambahkan perak ataupun logam dengan berat jenis yang lebih rendah.
Karena terlalu gembira dengan penemuannya ini, Archimedes melompat keluar dari
bak mandinya, lupa berpakaian terlebih dahulu, berlari keluar ke jalan dan
berteriak ”EUREKA!” atau ‘Saya menemukannya’ .
PengungkitBeban
5kg yang diletakkan pada jarak tertentu dapat menyeimbangkan beban 100kg pada
satu ungkitan Buku-buku yang ditulis oleh Archimedes dan berisikan rumus-rumus
matematika masih dapat ditemukan sekarang, antara lain On the Equilibrium of
Planes, On the Measurement of a Circle, On Spirals, On the Sphere and the
Cylinder dan lain sebagainya. Teori-teori matematika yang dibuat oleh
Archimedes tidak berarti banyak untuk perkembangan ilmu pengetahuan saat
Archimedes meninggal. Tetapi setelah karyanya di terjemahkan ke dalam bahasa
Arab pada abad 8 dan 9 (kurang lebih 1000 tahun setelah Archimedes meninggal),
beberapa ahli matematika dan pemikir Islam mengembangkan teori-teori
matematikanya. Tetapi yang paling berpengaruh terhadap perkembangan dan
perluasan teori matematika tersebut adalah pada abad 16 dan 17, dimana pada
abad itu, mesin cetak telah ditemukan. Banyak ahli matematika yang menjadikan
buku karya Archimedes sebagai pegangan mereka, dan beberapa ahli matematika
tersebut adalah Johannes Kepler (1571-1630) dan Galileo Galilei (1564-1642).
Penemu Elektromagnet
Andre-Marie
Amphere lahir di Lyon, Prancis, 20 Januari 1775. Ia tidak pernah duduk di
bangku sekolah. Pendidikan diperoleh di rumah dari ayahnya yang merupakan
seorang pedagang sutra kaya raya dan pejabat pemerintah yang mendukung raja. Pada
usia 12 tahun, Ampere telah menguasai semua hal mengenai matematika yang
dikenal pada zaman itu. Tak heran jika ia menjadi remaja yang cerdas dan
berpengetahuan luas.
Revolusi terjadi di Prancis. Pada tahun 1793, saat ia berusia 18 tahun, terjadi pertempuran di kotanya antara pendukung raja dan pendukung republik. Malang menimpa pendukung raja. Ayahnya ditangkap pendukung republik dan dipenggal dengan pisau gilotin.
Pada usia 24 tahun ia kawin dan dikaruniai seorang anak laki-laki. Karena kecerdasannya, ia diangkat menjadi guru besar fisika di Bourg selama dua tahun (1801-1803). Ia pun hidup bahagia, serba berkecukupan, dan terhormat.
Sayang, kebahagiaan hidup berumah tangga mereka tidak berjalan lama. Saat usia anaknya mencapai empat tahun, istrinya meninggal. Sejak itu ia berubah menjadi seorang yang pemurung dan putus asa. Setelah kematian istrinya, ia pun pindak ke Paris dan mengajar di Ecole Polytechnique. Ia tinggal di Paris sampai akhir hayatnya.
Ampere
tertarik dengan hasil temuan Oersted, seorang ahli fisika Denmark, yang
menemukan jarum kompas bergerak jika ditaruh di dekat kawat (penghantar) yang
berarus listrik. Ia pun segera melakukan eksperimen. Dari eksperimen itu ia
menemukan bahwa kumparan bersifat sebagai magnet batang. Besi lunak dalam kumparan
berubah menjadi magnet dan kumparan yang berisi batang besi menjadi magnet yang
kuat. Dua penghantar yang berdekatan yang beraliran arus listrik akan saling
mengeluarkan gaya.
Amperejuga menemukan hukum matematika yang untuk menghitung gaya tersebut. Hukum ini kemudian dikenal dengan nama hukum elektrodinamika dan menjadi dasar teori elektromagnet ciptaan Maxwell.
Amperejuga menemukan hukum matematika yang untuk menghitung gaya tersebut. Hukum ini kemudian dikenal dengan nama hukum elektrodinamika dan menjadi dasar teori elektromagnet ciptaan Maxwell.
Ampere
meninggalkan karya tulis berupa buku berjudul Bunga Rampai Pengamatan
Elektodinamika (1822), dan Teori Fenomena Elektrodinamika (1826). Keduanya
dalam bahasa Prancis. Pada tanggal 10 Juni 1836 Ampere meninggal di Marseille,
Prancis. Di batu nisannya tertulis Tandem Felix yang artinya Akhirnya bahagia.
Konon, hampir seluruh hidupnya dilewati dalam tekanan batin.
Penemu Hukum Gravitasi
43 – 31 Maret 1727
Sir
Isaac Newton adalah ahli fisika, matematika, astronomi, kimia dan ahli filsafat
yang lahir di Inggris. Buku yang ditulis dan dipublikasikan pada tahun 1687,
Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica, dikatakan sebagai buku yang paling
berpengaruh dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan. Karyanya ini
menjelaskan tentang hukum gravitasi dan tiga asas (hukum) pergerakan, yang
mengubah pandangan orang terhadap hukum fisika alam selama tiga abad kedepan
dan menjadi dasar dari ilmu pengetahuan modern.
Pensil
pada semangkuk airPada tahun 1670 sampai 1672, Newton memberikan pelajaran
tentang optik. Dan selama masa ini, dia sendiri menyelidiki refraksi cahaya
(refraksi: perubahan arah dari suatu gelombang akibat perubahan kecepatan) dan
memberikan demostrasi bahwa sebuah prisma dapat memecah cahaya putih menjadi
berbagai macam spektrum warna dan sebuah lensa pada prisma yang kedua, dapat
membentuk spektrum warna tersebut menjadi satu cahaya putih kembali.
Isaac Newton menyadari bahwa matematika adalah cara untuk menjelaskan hukum-hukum alam seperti gravitasi, dan membuat beberapa rumus untuk menghitung ‘pergerakan benda’ dan ‘gravitasi bumi’. Gravitasi adalah kekuatan yang membuat suatu benda selalu bergerak jatuh ke bawah. Dengan tiga prinsip dasar dari hukum pergerakan, Newton dapat menjelaskan dan membuktikan bahwa planet beredar mengelilingi matahari dalam orbit yang berbentuk oval dan tidak bulat penuh. Kemudian Newton menggunakan tiga prinsip dasar pergerakan yang sekarang di kenal sebagai Hukum Newton untuk menjelaskan bagaimana benda bergerak.
Ayah
Isaac Newton meninggal tiga bulan setelah Newton lahir, dan dimasa kecilnya,
Newton tinggal bersama neneknya. Newton kemudian bersekolah di sekolah desa dan
kemudian pindah ke sekoah yang lebih baik di Grantham, dimana disana dia
menjadi murid dengan peringkat atas.
Saat ini banyak kisah yang menceritakan bahwa Newton mendapatkan rumus tentang teori gravitasi dan sebuah apel yang jatuh dari pohon. Di kisahkan bahwa suatu hari Newton duduk dan belajar di bawah pohon apel dan saat itu sebuah apel jatuh dari pohon tersebut. Dengan mengamati apel yang jatuh, Newton mengambil kesimpulan bahwa ada sesuatu kekuatan yang menarik apel tersebut jatuh kebawah, dan kekuatan itu yang kita kenal sekarang dengan nama gravitasi.
Penemu Telegraf
Samuel Finley Breese Morse (1791-1872)
Telegraf
pertama kali ditemukan oleh Samuel Finley Breese Morse atau mungkin biasa
disebut Samuel Morse, seorang peneliti Amerika pada tahun 1837 dan di Inggris
pada tahun yang sama oleh seorang fisikawan Sir William F. Cooke. Telegraf
kemudian menjadi alat komunikasi yang penting pada pertengahan tahun 1800an
sampai dengan pertengahan tahun 1900an.
Morse
menggunakan kode-kode sederhana untuk mewakili pesan-pesan yang ingin dikirimkan
dengan menggunakan pulsa listrik melalui kabel tunggal.
Pada saat melakukan percobaan menggunakan peralatan yang dimilikinya, Morse menemukan bahwa sinyal-sinyal hanya dapat dikirimkan dengan baik dalam jarak 32 km. Untuk jarak yang lebih dari 32 km, sinyal-sinyal yang diterima menjadi terlalu lemah untuk direkam. Kemudian Morse membangun peralatan relai yang ditempatkan di setiap 32 km dari stasiun sinyal. Relai tersebut berfungsi untuk mengulangi sinyal yang diterima dan mengirimkannya kembali ke 32 km berikutnya. Relai terdiri dari sakelar yang dioperasikan secara elektromagnetik.
Pada saat melakukan percobaan menggunakan peralatan yang dimilikinya, Morse menemukan bahwa sinyal-sinyal hanya dapat dikirimkan dengan baik dalam jarak 32 km. Untuk jarak yang lebih dari 32 km, sinyal-sinyal yang diterima menjadi terlalu lemah untuk direkam. Kemudian Morse membangun peralatan relai yang ditempatkan di setiap 32 km dari stasiun sinyal. Relai tersebut berfungsi untuk mengulangi sinyal yang diterima dan mengirimkannya kembali ke 32 km berikutnya. Relai terdiri dari sakelar yang dioperasikan secara elektromagnetik.
Morse
hidup sampai usia lanjut. Ia sempat menyaksikan saluran telegraf dipasang di
seluruh bagian dunia termasuk kabel-kabel bawah laut. Pada ulang tahunnya yang
ke delapan puluh. Sebuah patung dirinya diresmikan di Central Park, New York
sebagai penghargaan atas jasa-jasanya. Setahun setelah itu ia meninggal.
Rahasia di Balik Penemuan Kacamata
Rahasia di Balik Penemuan Kacamata
Kacamata
merupakan salah satu penemuan terpenting dalam sejarah kehidupan umat manusia.
Setiap peradaban mengklaim sebagai penemu kacamata. Akibatnya, asal-usul
kacamata pun cenderung tak jelas dari mana dan kapan ditemukan.
Lutfallah Gari, seorang peneliti sejarah sains dan teknologi Islam dari Arab Saudi mencoba menelusuri rahasia penemuan kacamata secara mendalam. Ia mencoba membedah sejumlah sumber asli dan meneliti literatur tambahan. Investigasi yang dilakukannya itu membuahkan sebuah titik terang. Ia menemukan fakta bahwa peradaban Muslim di era keemasan memiliki peran penting dalam menemukan alat bantu baca dan lihat itu.
Lutfallah Gari, seorang peneliti sejarah sains dan teknologi Islam dari Arab Saudi mencoba menelusuri rahasia penemuan kacamata secara mendalam. Ia mencoba membedah sejumlah sumber asli dan meneliti literatur tambahan. Investigasi yang dilakukannya itu membuahkan sebuah titik terang. Ia menemukan fakta bahwa peradaban Muslim di era keemasan memiliki peran penting dalam menemukan alat bantu baca dan lihat itu.
Lewat
tulisannya bertajuk The Invention of Spectacles between the East and the West,
Lutfallah mengungkapkan, peradaban Barat kerap mengklaim sebegai penemu
kacamata. Padahal, jauh sebelum masyarakat Barat mengenal kacamata, peradaban
Islam telah menemukannya. Menurut dia, dunia Barat telah membuat sejarah
penemuan kacamata yang kenyataannya hanyalah sebuah mitos dan kebohongan
belaka.
”Mereka sengaja membuat sejarah bahwa kacamata itu muncul saat Etnosentrisme,” papar Lutfallah. Menurut dia, sebelum peradaban manusia mengenal kacamata, para ilmuwan tdari berbagai peradaban telah menemukan lensa. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya kaca.
”Mereka sengaja membuat sejarah bahwa kacamata itu muncul saat Etnosentrisme,” papar Lutfallah. Menurut dia, sebelum peradaban manusia mengenal kacamata, para ilmuwan tdari berbagai peradaban telah menemukan lensa. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya kaca.
Lensa
juga dikenal pada beberapa peradaban seperti Romawi, Yunani, Hellenistik dan
Islam. Berdasarkan bukti yang ada, lensa-lensa pada saat itu tidak digunakan
untuk magnification (perbesaran), tapi untuk pembakaran. Caranya dengan
memusatkan cahaya matahari pada fokus lensa/titik api lensa.
Oleh
karena itu, mereka menyebutnya dengan nama umum “pembakaran kaca/burning
mirrors”. ”Hal ini juga tercantum dalam beberapa literatur yang dikarang
sarjana Muslim pada era peradaban Islam,” tutur Lutfallah. Menurut dia,
fisikawan Muslim legendaris, Ibnu al-Haitham (965 M-1039 M), dalam karyanya
bertajuk Kitab al-Manazir (tentang optik) telah mempelajarai masalah perbesaran
benda dan pembiasan cahaya.
Ibnu al-Haitam mempelajari pembiasan cahaya melewati sebuah permukaan tanpa warna seperti kaca, udara dan air. “Bentuk-bentuk benda yang terlihat tampak menyimpang ketika terus melihat benda tanpa warna”. Ini merupakan bentuk permukaan seharusnya benda tanpa warna,” tutur al-Haitham seperti dikutip Lutfallah.
Ibnu al-Haitam mempelajari pembiasan cahaya melewati sebuah permukaan tanpa warna seperti kaca, udara dan air. “Bentuk-bentuk benda yang terlihat tampak menyimpang ketika terus melihat benda tanpa warna”. Ini merupakan bentuk permukaan seharusnya benda tanpa warna,” tutur al-Haitham seperti dikutip Lutfallah.
Inilah
salah satu fakta yang menunjukkan betapa ilmuwan Muslim Arab pada abadke-11 itu
telah mengenali kekayaan perbesaran gambar melalui permukaan tanpa warna.
Namun, al-Haitham belum mengetahui aplikasi yang penting dalam fenomena ini.
Buah pikir yang dicetuskan Ibnu al-Haitham itu merupakan hal yang paling
pertama dalam bidang lensa.
Paling
tidak, peradaban Islam telah mengenal dan menemukan lensa lebih awal tiga ratus
tahun dibandingkan Masyarakat Eropa. Menurut Lutfallah, penemuan kacamata dalam
peradaban Islam terungkap dalam puisi-puisi karya Ibnu al-Hamdis (1055 M- 1133
M). Dia menulis sebuah syair yang menggambarkan tentang kacamata. Syair itu
ditulis sekitar200 tahun, sebelum masyarakat Barat menemukan kacamata. Ibnu
al-Hamdis menggambarkan kacamata lewat syairnya antara lain sebagai berikut:
”Benda
bening menunjukkan tulisan dalam sebuah buku untuk mata, benda bening seperti
air, tapi benda ini merupakan batu. Benda itu meninggalkan bekas kebasahan di
pipi, basah seperti sebuah gambar sungai yang terbentuk dari keringatnya,”
tutur al-Hamdis.
Al-Hamdis melanjutkan, ”Ini seperti seorang yang manusia yang pintar, yang menerjemahkan sebuah sandi-sandi kamera yang sulit diterjemahkan. Ini juga sebuah pengobatan yang baik bagi orang tua yang lemah penglihatannya, dan orang tua menulis kecil dalam mata mereka.”
Al-Hamdis melanjutkan, ”Ini seperti seorang yang manusia yang pintar, yang menerjemahkan sebuah sandi-sandi kamera yang sulit diterjemahkan. Ini juga sebuah pengobatan yang baik bagi orang tua yang lemah penglihatannya, dan orang tua menulis kecil dalam mata mereka.”
Syair
al-Hamids itu telah mematahkan klaim peradaban Barat sebagai penemu kacamata
pertama. Pada puisi ketiga, penyair Muslim legendaris itu mengatakan, “Benda
ini tembus cahaya (kaca) untuk mata dan menunjukkan tulisan dalam buku, tapi
ini batang tubuhnya terbuat dari batu (rock)”.
Selanjutnya dalam dua puisi, al-Hamids menyebutkan bahwa kacamata merupakan alat pengobatan yang terbaik bagi orang tua yang menderita cacat/memiliki penglihatan yang lemah. Dengan menggunakan kacamata, papar al-Hamdis, seseorang akan melihat garis pembesaran.
Selanjutnya dalam dua puisi, al-Hamids menyebutkan bahwa kacamata merupakan alat pengobatan yang terbaik bagi orang tua yang menderita cacat/memiliki penglihatan yang lemah. Dengan menggunakan kacamata, papar al-Hamdis, seseorang akan melihat garis pembesaran.
Dalam
puisi keempatnya, al-Hamdis mencoba menjelaskan dan menggambarkan kacamata
sebagai berikut: “Ini akan meninggalkan tanda di pipi, seperti sebuah sungai”.
Menurut penelitian Lutfallah, penggunaan kacamata mulai meluas di dunia Islam
pada abad ke-13 M. Fakta itu terungkap dalam lukisan, buku sejarah, kaligrafi
dan syair.
Dalam
salah satu syairnya, Ahmad al-Attar al-Masri telah menyebutkan kacamata. “Usia
ua datang setelah muda, saya pernah mempunyai penglihatan yang kuat, dan
sekarang mata saya terbuat dari kaca.” Sementara itu,sSejarawan al-Sakhawi,
mengungkapkan, tentang seorang kaligrafer Sharaf Ibnu Amir al-Mardini (wafat
tahun 1447 M). “Dia meninggal pada usia melewati 100 tahun; dia pernah memiliki
pikiran sehat dan dia melanjutkan menulis tanpa cermin/kaca. “Sebuah cermin
disini rupanya seperti lensa,” papar al-Sakhawi.
Fakta
lain yang mampu membuktikan bahwa peradaban Islam telah lebih dulu menemukan
kacamata adalah pencapaian dokter Muslim dalam ophtalmologi, ilmu tentang mata.
Dalam karanya tentang ophtalmologi, Julius Hirschberg , menyebutkan, dokter
spesialis mata Muslim tak menyebutkan kacamata. ”Namun itu tak berarti bahwa
peradaban Islam tak mengenal kacamata,” tegas Lutfallah. desy susilawati
Eropa dan Penemuan Kacamata
Eropa dan Penemuan Kacamata
Pada
abad ke-13 M, sarjana Inggris, Roger Bacon (1214 M – 1294 M), menulis tentang
kaca pembesar dan menjelaskan bagaimana membesarkan benda menggunakan sepotong
kaca. “Untuk alasan ini, alat-alat ini sangat bermanfaat untuk orang-orang tua
dan orang-orang yang memiliki kelamahan pada penglihatan, alat ini disediakan
untuk mereka agar bisa melihat benda yang kecil, jika itu cukup diperbesar,”
jelas Roger Bacon.
Beberapa
sejarawan ilmu pengetahuan menyebutkan Bacon telah mengadopsi ilmu
pengetahuannya dari ilmuwan Muslim, Ibnu al-Haitam. Bacon terpengaruh dengan
kitab yang ditulis al-Haitham berjudul Ktab al-Manazir Kitab tentang Optik.
Kitab karya al-Haitham itu ternyata telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.
Ide pembesaran dengan bentuk kaca telah dicetuskan jauh sebelumnya oleh al-Haitham. Namun, sayangnya dari beberapa bukti yang ada, penggunaan kaca pembesar untuk membaca pertama disebutkan dalam bukunya Bacon.
Ide pembesaran dengan bentuk kaca telah dicetuskan jauh sebelumnya oleh al-Haitham. Namun, sayangnya dari beberapa bukti yang ada, penggunaan kaca pembesar untuk membaca pertama disebutkan dalam bukunya Bacon.
Julius
Hirschberg, sejarawan ophthalmologi (ilmu pengobatan mata), menyebutkan dalam
bukunya, bahwa perbesaran batu diawali dengan penemuan kaca pembesar dan
barulah kacamata tahun 1300 atau abad ke-13 M. “Ibnu al-Haitham hanya melakukan
penelitian mengenai pembesaran pada abad ke – 11 M,” cetusnya Hirschberg.
Kacamata pertama disebutkan dalam buku pengobatan di Eropa pada abad ke-14 M. Bernard Gordon, Profesor pengobatan di Universitas Montpellier di selatan Perancis, mengatakan di tahun 1305 M tentang tetes mata (obat mata) sebagai alternatif bagi orang-orang tua yang tidak menggunakan kacamata.
Kacamata pertama disebutkan dalam buku pengobatan di Eropa pada abad ke-14 M. Bernard Gordon, Profesor pengobatan di Universitas Montpellier di selatan Perancis, mengatakan di tahun 1305 M tentang tetes mata (obat mata) sebagai alternatif bagi orang-orang tua yang tidak menggunakan kacamata.
Tahun
1353 M, Guy de Chauliac menyebutkan jenis obat mata lain untuk menyembuhkan
mata, dia mengatakan lebih baik menggunakan kacamata jika obat mata tidak
berfungsi.
Selain para ilmuwan di atas, adapula tiga cerita yang berbeda disebutkan oleh sarjana Italia, Redi (wafat tahun 1697). Cerita pertama, disebutkan dalam manuskrip Redi tahun 1299 M. Disebutkan dalam pembukaan bahwa pengarang adalah orang yang sudah tua dan tidak bisa membaca tanpa kacamata, yang ditemukan pada zamannya.
Selain para ilmuwan di atas, adapula tiga cerita yang berbeda disebutkan oleh sarjana Italia, Redi (wafat tahun 1697). Cerita pertama, disebutkan dalam manuskrip Redi tahun 1299 M. Disebutkan dalam pembukaan bahwa pengarang adalah orang yang sudah tua dan tidak bisa membaca tanpa kacamata, yang ditemukan pada zamannya.
Cerita
kedua, juga diceritakan oleh Redi, menunjukkan bahwa kacamata disebutkan dalam
sebuah pidato yang jelas tahun 1305 M, dimana pembicara mengatakan bahwa
perlatan ini ditemukan tidak lebih cepat dari 20 tahun sebelum pidato tersebut
diungkapkan.
Cerita ketiga, menyebutkan bahwa biarawan (the monk) Alexander dari Spina (sebelah timur Itali) belajar bagaimana menggunakan kacamata. Dia wafat tahun 1313 M.
Cerita ketiga, menyebutkan bahwa biarawan (the monk) Alexander dari Spina (sebelah timur Itali) belajar bagaimana menggunakan kacamata. Dia wafat tahun 1313 M.
Akhirnya
tiga versi cerita berbeda tersebut menyebarluas, karena banyak buku lain yang
mengadopsi cerita-cerita yang disebutkan Redi setelah dia wafat. Namun,
beberapa sejarahwan ilmu pengetahuan mengatakan bahwa Redi telah membuat cerita
bohong dan mereka tidak percaya.
Bahkan,
dalam buku Julius Hirschberg, juga disebutkan tentang cerita Redi itu, ditulis
antara tahun 1899 dan 1918 di Jerman dan banyak informasi yang sudah tua dan
banyak yang diperbaharui. Buku tersebut kemudian diterjemahkan (tanpa revisi)
ke dalam bahasa Inggris dan dipublikasikan tahun 1985. Hasilnya, cerita Redi
menyebar di Inggris, artikel penelitian itu ditolak kebenaran ceritanya dan ini
ditolak Julius Hirschberg.
Beberapa
cerita bohong lain juga ditulis oleh seorang jurnalis di pertengahan abad ke 19
M. Dia mengklaim Roger Bacon merupakan penemu kacamata seperti. Bahkan ia juga
menyebutkan bahwa biarawan (the Monk) Alexander juga telah diajarkan Roger
Bacon bagaimana menggunakan kacamata. Kabar ini tentu saja dengan cepat
menyebar.
Kebohongan
lain juga terlihat pada sebuah nisan. Seorang pengarang menunjukkan bahwa
sebuah nisan di kuburan Nasrani yang berada di gereja, tertulis sebuah kalimat,
“disini beristirahat Florence, penemu kacamata, Tuhan mengampuni dosanya, tahun
1317″. Masih banyak cerita atau mitos lainnya tentang penemu dan pembuatan
kacamata di Eropa. Semua mengklaim sebagai penemu pertama alat bantu baca dan
melihat itu.
Penemu Dinamo
Dalam Bidang Ilmu Fisika di Februari 27, 2010 pada 8:15 am
Dalam Bidang Ilmu Fisika di Februari 27, 2010 pada 8:15 am
Saat
ini, dinamo motor merupakan komponen penting pada kebanyakan alat-alat listrik
sebagai mesin penggerak. Bahkan anak kecil pun sudah mengenal dinamo untuk
mainan tamiya mereka. Dinamo merupakan salah satu hasil kreativitas Sang Penemu
Sejati, Michael Faraday.
Michael Faraday adalah seorang ahli dalam bidang kimia dan fisika. Dia lahir pada tanggal 22 September 1791 dan wafat pada tanggal 25 Agustus 1867. Dia dikenal sebagai perintis dalam meneliti tentang listrik dan magnet, bahkan banyak dari para ilmuwan yang mengatakan bahwa beliau adalah seorang peneliti terhebat sepanjang masa. Beberapa konsep yang beliau turunkan secara langsung dari percobaan, seperti garis gaya magnet telah menjadi gagasan dalam fisika modern.
Faraday
lahir di sebuah keluarga miskin di Newington, Surrey dekat London. Faraday muda
termasuk anak yang kritis namun ia hanya mengenyam sedikit pendidikan
dibandingkan sekolah dasar. Walaupun demikian, itu tidak membuat dirinya minder
dan berputus asa untuk terus belajar. Pada saat umurnya 14 tahun, ia magang di
sebuah usaha penjilidan buku.
Di
sinilah ia mulai tertarik dengan ilmu fisika dan kimia. Setelah mendengar
kuliah seorang dosen kimia terkenal saat itu, Humphry Davy, ia mengirimkan
catatan kuliahnya kepada sang dosen. Ternyata sang dosen tertarik dan
mengangkat Faraday sebagai asistennya di Laboratorium Universitas terkenal di
London ,saat itu dia berusia 21 tahun.
Pada tahun pertama kerja di laboratorium, Faraday menemukan dua senyawa klorokarbon dan berhasil mencairkan gas klorin dan beberapa gas lainnya. Kemudian berhasil memisahkan senyawa benzena pada tahun 1825 di mana ia diangkat sebagai ketua laboratorium.
Pada tahun pertama kerja di laboratorium, Faraday menemukan dua senyawa klorokarbon dan berhasil mencairkan gas klorin dan beberapa gas lainnya. Kemudian berhasil memisahkan senyawa benzena pada tahun 1825 di mana ia diangkat sebagai ketua laboratorium.
Pada
tahun 1807, Davy yang memiliki pengaruh besar dalam pemikiran Faraday telah
meramalkan bahwa logam natrium dan kalium dapat diendapkan dari senyawanya
dengan bantuan arus listrik, suatu proses yang dikenal sebagai elektrolisis.
Faraday dengan penuh semangat berusaha keras untuk membuktikan ramalan dosennya
tersebut dan pada tahun 1834 hal tersebut menjadi kenyataan maka munculah satu
hukum baru tentang listrik, yang dikenal dengan Hukum Faraday.
Penelitian
Faraday di bidang listrik dan elektrolisis dipandu oleh kepercayaannya bahwa listrik
merupakan salah satu dari kekuatan alam yang lain seperti panas, cahaya, magnet
dan kecenderungan kimia. Walaupun idenya tersebut keliru, tapi hal ini membuat
ia masuk ke dalam dunia elektromagnetik.
Pada
tahun 1785, Charles Coulomb merupakan orang pertama yang menunjukkan prilaku
bahwa muatan listrik saling tolak satu sama lain dan hal itu berakhir sampai
tahun 1820, Hans Christian Oersted dan Andre Marie Ampere menemukan bahwa arus
listrik menghasilkan medan magnet. Hal itu mengubah pemikiran Faraday tentang
kekekalan energi dan membuat ia menjadi yakin bahwa medan magnet dapat
menghasilkan arus listrik. Ia pun berhasil membuktikannya pada tahun 1831 dan
menjadi ide pembuatan dinamo atau generator di mana listrik yang dihasilkan
berasal dari mekanik.
Pemikiran
dan satu percobaan fenomena elektromagnetik yang ditunjukkan Faraday mengenai
konsep garis gaya dibantah oleh sebagian besar ahli fisika matematik Eropa,
mereka menganggap bahwa muatan listrik saling tarik dan tolak satu sama lain
dipengaruhi oleh jarak dan membuat garis gaya menjadi tidak penting. Akan
tetapi seorang ahli fisika terkenal pada saat itu, James Clerk Maxwell menerima
pemikiran Faraday dan mengubahnya ke bentuk persamaan matematik dan menjadi
tonggak lahirnya teori medan modern.
Hasil kreativitas Faraday yang lain (1845) adalah tentang intensitas medan magnet yang dapat memutarkan bidang cahaya terpolarisasi dan sekarang dikenal dengan efek Faraday. Fenomena ini telah digunakan untuk menentukan struktur molekul dan memberikan informasi tentang medan magnet galaksi.
Hasil kreativitas Faraday yang lain (1845) adalah tentang intensitas medan magnet yang dapat memutarkan bidang cahaya terpolarisasi dan sekarang dikenal dengan efek Faraday. Fenomena ini telah digunakan untuk menentukan struktur molekul dan memberikan informasi tentang medan magnet galaksi.
Faraday
menggambarkan banyak penelitiannya tentang listrik dan elektromagnet dalam tiga
volum berjudul Experimental Researches in Electricity (1839, 1844, dan 1855),
Catatan penelitiannya dibuat tarikh dalam Experimental Researches in Chemistry
and Physics (1858). Pada tahun 1855, Faraday berhenti meneliti karena masalah
kesehatan tapi ia meneruskan pekerjaannya sebagai dosen sampai 1861. Pada
tanggal 25 Agustus 1867, Faraday sang penemu tutup usia dengan meninggalkan semua
hasil karyanya, namun seluruh jasanya baik berupa produk maupun pemikiran akan
selalu dikenang oleh dunia serta menjadikannya sebagai sang penemu sejati.
Ringkasan Hidup dan Karya Faraday
Ringkasan Hidup dan Karya Faraday
22 Sept 1791 Michael Faraday dilahirkan di
daerah dekat London, Inggris.
27 Okt 1813
Bersama Humphrey Davy menyelidiki teorinya tentang aktivitas vulkanik.
1821
Menggambarkan prinsip dinamo.
1821 Menemukan motor listrik pertama.
1821 Meneliti medan magnet di sekeliling
konduktor.
1823 Mencairkan gas klorin.
1831 Menemukan induksi elektromagnetik.
1831 Meneliti tentang magnet bergerak
menyebabkan arus listrik.
1831 Menemukan garis gaya magnet.
1831 Menemukan dinamo listrik.
1831 Menemukan transformer listrik.
1831 Membuat hukum tentang induksi.
1832 Menjelaskan hukum tentang elektrolisis
dan mengambil istilah “ion” untuk partikel yang diyakini bertanggung jawab
dalam membawa arus.
1833 Mengembangkan hukumnya dalam bidang
elektrolisis.
1845 Meneliti rotasi cahaya terpolarisasi
oleh medan magnet.
1845 Menemukan bahwa perambatan cahaya pada
materia dapat dipengaruhi oleh medan magnet eksternal.
1850 Memperbaiki penelitiannya yang gagal
untuk mencari hubungan antara gravitasi dan medan elektromagnetik.
25 Agust 1867 Ia meninggal di Inggris sebagai
ahli kimia dan fisika yang berkontribusi dalam kemajuan ilmu pengetahuan.
Penemu Kapal Selam
Cornelius
van Drebbel, Orang yang Mewujudkan Desain Leonardo da vinci
Kapal selam menjadi alat trans-portasi menarik dengan berba-gai tujuan. Mulai untuk keper-luan militer hingga hiburan. Tapi, siapa sih yang mewujud-kan kendaraan bawah laut itu?
TOKOH yang paling dikenal sebagai penemu kapal selam adalah Cornelius van Drebbel. Awalnya, pembuat sketsa kapal selam adalah Leonardo da Vinci (1452-1519), sedangkan William Bourne merancang rencana pembuatan kapal tersebut (1578). Tapi, yang berhasil membangunnya adalah Cornelius van Drebbel pada 1620.
Kapal selam menjadi alat trans-portasi menarik dengan berba-gai tujuan. Mulai untuk keper-luan militer hingga hiburan. Tapi, siapa sih yang mewujud-kan kendaraan bawah laut itu?
TOKOH yang paling dikenal sebagai penemu kapal selam adalah Cornelius van Drebbel. Awalnya, pembuat sketsa kapal selam adalah Leonardo da Vinci (1452-1519), sedangkan William Bourne merancang rencana pembuatan kapal tersebut (1578). Tapi, yang berhasil membangunnya adalah Cornelius van Drebbel pada 1620.
Awalnya,
dia hanya melihat sketsa-sketsa yang dibuat dua temannya itu. Lalu, perlahan
van Drebbel mencoba merealisasikan sketsa yang menurutnya unik tersebut.
Standar pembangunannya tetap memakai sketsa Bourne. Yaitu, menggunakan prinsip
bahwa kapal dapat tenggelam bila tangki diisi air. Apabila kapal akan dinaikkan
ke permukaan, tanki air dikosongkan terlebih dahulu.
Lalu,
van Drebbel mencoba menerapkan hukum Archimedes dengan memakai dayung sebagai
penggerak. Tidak cukup sampai di situ, van Drebbel terus meng-upgrade kapal
selam buatannya. Terutama dalam hal desain dengan membentuknya seperti susunan
dua perahu dan ditutup kulit.
Lubang-lubang
dayungan dibuat lebih rekat sehingga tidak kemasukan air. Van Drebble tidak
menggunakan sistem balas, tapi mencoba dengan besi agar perahu lebih mudah
menyelam.
Kapal
selam itu menjadi kapal selam yang paling tua. Sebab, badannya masih dibuat
dari kulit binatang dan rangka kayu. Van Drebbel juga membungkus kayu dasar
kapal dengan bahan waterproof dan dayung perahu dengan kulit. Penambahan tabung
udara dilakukan van Drebbel untuk menyediakan oksigen.
Perjalanan
pertamanya dilakukan bersama 12 pendayung di Sungai Thames. Dalam uji coba
tersebut, kapal itu berhasil menyelam sedalam 360-450 cm di bawah Sungai
Thames, London, selama 2-3 jam.
Model
terakhir yang dibuat van Drebbel mempunyai enam dayung dan dapat menampung 16
penumpang. Kapal itu dapat menyelam selama tiga jam dan belayar hingga 12-15
kaki (4-5-meter) di bawah permukaan air. Track-nya dimulai di Westminster
menuju Greenwich pulang pergi.
Kapal
selam yang tampak seperti bentuk cerutu tersebut dibuat hidrodinamik. Menurut
van Drebbel, hidrodinamik dapat mengurangi hambatan ketika tenggelam. Dengan
begitu, kapal dapat tenggelam secara mulus. Kapal selam itu mempunyai kecepatan
sekitar 18 km/jam.
Saat ini kapal selam temuan van Drebbel mulai dikembangkan untuk tujuan militer. Terutama sebagai kapal selam perang. Hal tersebut sebenarnya jauh dari keinginan Drebbel ketika pertama membuat kapal selam. Dia tidak ingin kapal selam buatannya menjadi alat pembunuh.
Saat ini kapal selam temuan van Drebbel mulai dikembangkan untuk tujuan militer. Terutama sebagai kapal selam perang. Hal tersebut sebenarnya jauh dari keinginan Drebbel ketika pertama membuat kapal selam. Dia tidak ingin kapal selam buatannya menjadi alat pembunuh.
Penemu Termometer & Teleskop
Galileo
GalileiGalileo Galilei (1564-1642) adalah ahli astronomi Italia, ahli
matematika, ahli fisika, guru besar, pengarang, penemu hukum gerak yang
kemudian dirumuskan oleh Newton, bapak metode eksperimental, penemu hukum benda
jatuh, penemu hukum bandul, penemu thermometer dan teleskop, penemu teori
matematik gerak parabola. Ia orang pertama di dunia yang menerapkan matematika
untuk menganalisis mekanika. Ia menghubungkan fisika dan astronomi dengan
matematika dan tidak dengan filsafat tradisional. Ia menentang pendapat
Aristoteles dan Ptolemeus.
Sebenarnya
orang pertama di dunia yang menemukan teleskop atau teropong adalah Hans
Lippershey, ahli optika Belanda, pada tahun 1608. Tapi Lippershey tidak mau
menerima patennya. Ketika mendengar hal itu Galileo lalu membuat teleskop
sendiri. Mula-mula teleskopnya hanya mampu membesarkan benda 9 kali dan
akhirnya berhasil membuat teleskop yang mampu membesarkan benda 33 kali. Dengan
teleskop sederhana ini Galileo jadi masyhur karena menemukan cincin Saturnus,
empat buah bulan Yupiter, gunung-gunung dan kawah-kawah dibulan. Ia juga
menemukan di bawah galaksi sebenarnya gugusan bintang yang berjuta-juta
banyaknya.
Galileo
lahir di Pisa,Italia,pada tanggal 15 Febuari 1564 dan meninggal di Arcetri pada
tanggal 8 januari 1642 pada umur 78 tahun karena demam. Ia lahir tiga hari
sebelum Michelangelo meninggal dan tutup usia satu tahun sebelum Newton lahir.
Ayah Galileo bernama Vicenzo Galilei, ahli musik dan matematika. Ia
mengharapkan Galileo menjadi dokter. Ketika Galileo berumur 10 tahun, orang
tuanya pindah ke Florence, di sini Galileo bersekolah di biara Vallombrosa.
Pada umurnya 17 tahun ia disuruh ayahnya masuk Universitas Pisa jurusan
kedokteran.
Pada
suatu hari ia masuk ke Katedral kota itu. Disitu ia melihat lampu gantung yang
sedang dinyalakan oleh koster (pelayan gereja). Lampu-lampu itu berayun-ayun
karena disentuh koster. Lebar ayunanya bermacam-macam. Galieo menghitung
lamanya ayunan dengan denyut nadinya karena waktu itu belum ada alrloji atau
alat ukur lainnya. Setiba dirumah ia mengulangi peristiwa itu dengan bola dari
berbagai ukuran dan berat. Akhirnya ia menemukan hukum ini: Waktu ayun tidak
tergantung pada lebar ayun dan berat bandul, asal lebar ayun tidak terlalu
besar. Waktu ayun berbanding lurus dengan panjang bandul dan berbanding terbalik
dengan akar percepatan yang disebabkan gaya grafitasi.
Galileo
belajar matematika pada Ostilio Ricci, guru di Istana Tuscana. Ia mulai jemu
kuliah kedokteran dan pada umur 21 tahun berhenti kuliah tanpa gelar dokter
karena kurang biaya. Ia mulai mengarang karyanya tentang neraca hidrostatik
(1586) dan pusat gaya berat pada benda padat (1589) menyebabkan ia terkenal di
Italia dan diangkat jadi dosen di Universitas Padua. Ia punya pembantu bernama
Maria Gamba. Dengan wanita ini ia mendapatkan dua anak perempuan dan laki-laki.
Dosen-dosen
universitas di seluruh Italia menganggap ajaran Aristoteles dan Ptolemeus
paling benar. Aristoteles mengatakan bahwa benda berat jatuh lebih dulu ke bumi
dari pada benda ringan. Dan mengatakan bahwa permukaan bulan rata dan
memancarkan cahaya. Ptolemes mengatakan bahwa bumi tidak bergerak’ matahari dan
bintang-bitang mengelilingi bumi. Tokoh-tokoh agama mengikuti ajaran Ptolemeus
karena dalam kitab suci tertulis! Matahari, berhentilah! Kalimat ini disalah
tafsirkan bahwa mataharilah yang bergerak bukan bumi. (Bandingkanlah dengan
kalimat sehari-hari matahari terbit dan terbenam).
Kata
orang Galileo menjatuhkan beda berbagai ukuran dan berat dari menara Pisa.
Percobaan ini disaksikan oleh para Mahasiswa dan para Ilmuwan. Benda-beda itu
jatuh bersamaan di bumi. Dengan ini terbukti bahwa teori Aristoteles tentang
benda jatuh keliru. Dengan teleskopnya. Galileo dapat membuktikan bahwa
Aristoteles dan Ptolemeus tentang benda-benda angkasa beserta gerak dan
susunannya juga salah Galileo memihak dan mendukung teori Copernicus yang
mengatakan bahwa matahari pusat tata surya. Oleh karena itu Galileo di tangkap
para tokoh agama, diadili, dikenakan tahanan rumah.
Penemu Batu Baterai
Dalam
Bidang Elektronika, Bidang Ilmu Fisika di Februari 27, 2010 pada 8:55 am
Alessandro Volta . Volta adalah ahli fisika Italia, ahli kimia, pangeran, guru besar, pengarang, penemu elemen batere atau tumpukan Volta (1800), penemu kondensator, eudimeter, pistol listrik, dan lampu udara. Ia memperbaiki elektroforus (1777) dan elektroskop. Ia menemukan dan mengisolir gas metan (1778). Ia lahir di Como, Lombardia Italia tanggal 18 Februari 1745 dan meninggal di Como juga tahun 1827 pada umur 82 tahun. Volta anak orang bangsawan. Saudara sekandungnya ada 9 orang.
Alessandro Volta . Volta adalah ahli fisika Italia, ahli kimia, pangeran, guru besar, pengarang, penemu elemen batere atau tumpukan Volta (1800), penemu kondensator, eudimeter, pistol listrik, dan lampu udara. Ia memperbaiki elektroforus (1777) dan elektroskop. Ia menemukan dan mengisolir gas metan (1778). Ia lahir di Como, Lombardia Italia tanggal 18 Februari 1745 dan meninggal di Como juga tahun 1827 pada umur 82 tahun. Volta anak orang bangsawan. Saudara sekandungnya ada 9 orang.
Semuanya
masuk biara, kecuali Volta. Waktu kecil Volta baru dapat bicara pada umur 4
tahun, hingga keluarganya mengira Volta anak yang terbelakang. Tapi setelah
besar ia dapat menandingi sebayanya. Umur 14 tahun dengan tegas ia mengatakan
ingin menjadi ahli fisika. Ia manjadi guru fisika pada umur 29 tahun di SMA
Como. Ia menemukan elektrofikus; yitu alat untuk menghasilkan muatan listrik
dengan jalan induksi.
Alat
ini terdiri atas dua plat logam; plat pertama dan plat kedua. Plat pertama
tertutup oleh ebonit, plat kedua diberi tegangan yang berisolasi. Plat pertama
digosok dan dimuati listrik negatif. Jika plat kedua ditaruh di atasnya, muatan
listrik positif tertarik ke permukaan bagian bawah. Muatan negatif terusir ke
atas. Muatan negatif lalu ditarik ke tanah. Proses ini diulang berkali-kali
sampai ada muatan yang kuat pada plat kedua. Mesin pengumpul muatan ini jadi
dasar kondensator atau kapasitor sampai sekarang. Volta jadi terkenal dan ia
diangkat jadi guru besar di Universitas Pavia. Di sini ia membuat alat yang
berhubungan dengan listrik statik. Akibatnya ia diangkat jadi angota Royal
Society dan mendapat hadiah Medali Copley.
Tahun
1786 Luigi Galvani, ahli fisiologi dan teman Volta, menemukan bahwa kaki katak
yang dikait dengan kait tembaga, bila menyentuh besi, (kaki itu) berdenyut.
Galvani menyimpulkan bahwa daging katak me-ngandung listrik. Delapan tahun
kemudian (1794) Volta tahu, bahwa listrik itu berasal dari logam dan bukan dari
daging katak. Timbullah perdebatan ilmiah antara pengikut Volta dan Galvani
selama 6 tahun. Namun tahun 1800 Volta ber-hasil menemukan batere. Maka
gugurlah teori Galva.